kecewa dengan “Perempuan Berkalung Sorban”

“Saya merasa sedih Islam menjadi kiblat untuk laki-laki dan keperluannya, bukan berarti saya membela perempuan tapi mari kita bicara secara proporsional karena tuhan mencintai perbedaan tapi jangan dibeda-bedakan. Saya siap film ini menuai kontroversi dan kalau nggak ada yang suka saya siap berdiskusi,”ujar Hanung Bramantyo,.
sepertinya ada niat baik dari sutradara ini dengan membuat film ‘perempuan berkalung sorban’. Awalnya saya pikir film ini bagus dan islami.
tapi,.
benar kata hanung, film ini akhirnya banyak menimbulkan kotroversi. karena akan menimbulkan persepsi yang salah bagi penonton, terutama yang benar2 belum paham tentang islam.
saya kesal dengan cara hanung menyajikan sosok pesantren, kyai, perempuan, bahkan pemahaman islam yang kurang baik. Di film tersebut ditampilkan bgmn pesantren yang masih terlihat ‘kolot’ dengan adanya sikap para santri yang berlebihan pada kyai. Ada juga mengenai hukum rajam yang dilakukan orang2 pesantren dengan tidak memperhatikan syarat2 dan ketentuan yang berlaku dalam melaksanakan hukum rajam (tanpa sikap tabayyun/ cek dan ricek). Pun juga dengan adegan hubungan suami istri yang sepatutnya tidak perlu diekspose untuk khalayak ramai.
Sikap annisa (pemeran utama) yang menanyakan hal2 tentang aturan islam kepada ustadznya pun ternyata cukup memengaruhi masyarakat. Beberapa orang sepertinya membenarkan pertanyaan2 yang annisa tanyakan pada ustadznya. Pada hari Rabu (11 februari 2009), di salah satu tayangan stasiun televisi swasta yang dimoderatori oleh Tukul Arwana, seorang ibu menanyakan kembali beberapa pertanyaan annisa kepada bintang tamunya (mamah dedeh). Ini menunjukkan bahwa ibu tersebut masih kurang puas akan aturan2 islam yang hanya setengah2 saja ditampilkan di film PBS . Di film tersebut tidak ada pelurusan secara tuntas tentang aturan islam, sehingga menyebabkan penonton memperoleh informasi yang anbalance perception.
saya tidak merekomendasikan untuk menonton film ini bagi yang belum memiliki pemahaman yang baik tentang eksistensi wanita dan atau kebebasan dalam islam.
mohon maaf jika ada yang tidak setuju.
wassalam

2 thoughts on “kecewa dengan “Perempuan Berkalung Sorban”

  1. Assalamu’alaykum…
    kalo menurut hemat saya, kita gak perlu ngebahas hal yang debatable dalam film PBS, cukup kita lihat hal2 yang qot’i (pasti dan jelas) dalam film itu dan kita bandingkan dengan dalil yang qot’i juga. Yaitu (salah satunya)adegan rajam itu, sudah jelas dan tak ada khilafiyah/ perbedaan pendapat bahwa tata cara rajam tidaklah se-sadis itu. rajam harus melalui proses, tabayun/klarifikasi, menghadirkan saksi yang sah, dll.Nah dari situ saja sudah jelas secara qot’i film itu distortif terhadap islam. Hal inilah yang kemudian menjadikan film itu anarkisme psikologis, ahistoris, tidak akademis, dan kontraproduktif, kecuali untuk kepentingan komersial dan propaganda anti islam.Mungkin niat hanung itu baik, yaitu untuk mengkritisi pondok pesantren, tapi akan lebih bijak dia menggandeng ulama yang faham islam, tidak mengkonfrontasikan 2 faham secara kasar dan anarkis seperti itu, sehingga tidak kontraproduktif dan terkesan tidak elegan….
    nice blog coy….!!!!!

  2. Assalamu’alaykum…
    kalo menurut hemat saya, kita gak perlu ngebahas hal yang debatable dalam film PBS, cukup kita lihat hal2 yang qot’i (pasti dan jelas) dalam film itu dan kita bandingkan dengan dalil yang qot’i juga. Yaitu (salah satunya)adegan rajam itu, sudah jelas dan tak ada khilafiyah/ perbedaan pendapat bahwa tata cara rajam tidaklah se-sadis itu. rajam harus melalui proses, tabayun/klarifikasi, menghadirkan saksi yang sah, dll.Nah dari situ saja sudah jelas secara qot’i film itu distortif terhadap islam. Hal inilah yang kemudian menjadikan film itu anarkisme psikologis, ahistoris, tidak akademis, dan kontraproduktif, kecuali untuk kepentingan komersial dan propaganda anti islam.Mungkin niat hanung itu baik, yaitu untuk mengkritisi pondok pesantren, tapi akan lebih bijak dia menggandeng ulama yang faham islam, tidak mengkonfrontasikan 2 faham secara kasar dan anarkis seperti itu, sehingga MENJADI kontraproduktif dan terkesan tidak elegan….
    nice blog Bro….!!!!!keep on blogging!!! 🙂

Tinggalkan Balasan ke farhat khan Batalkan balasan